Kenakalan anak-anak kadang dapat memicu kemarahan kita sebagai orang tua dan bahkan ada yang sampai kehilangan kendali sehingga kasus pemukulan pun kadang kerap terjadi. Berikut ada 8 cara menanggulangi perilaku kenakalan anak–anak agar Anda juga tidak lepas kontrol. Semoga bermanfaat.
- BUAT PERATURAN
Terapkan peraturan pada anak-anak, seperti jam berapa mereka harus belajar, dsb. Buatlan peraturan yang sederhana, Anda dapat memulainya dengan membuat list ‘’Hal-hal yang boleh dan tidak boleh”. Diskusikan hal ini dengan anak-anak Anda, agar mereka mengerti dan konsekwensi apa yang akan mereka dapat jika melanggar peraturan yang telah Anda terapkan.
Tidak semua orang memproses informasi dengan cara yang sama, termasuk anak Anda. Untuk itu sangat penting mengetahui bagaimana gaya bekerja otak yang diterjemahkan ke dalam gaya belajar yang berbeda-beda pula. Anda sadari atau tidak, ketika belajar, masing-masing anak punya gaya yang belum tentu sama. Oleh karena itu, jangan buru-buru menudingnya malas belajar bila nilainya di sekolah menurun. Mungkin penyebabnya karena dia "dipaksa" belajar dengan cara yang bukan gayanya. Coba simak gaya belajar mereka di bawah ini, dan lihat bagaimana hasil belajar mereka dengan gaya tersebut.
SANGUINIS POPULER :
di seluruh Indonesia. Peserta cukup mengikuti Program Pelatihan (training) selama 2 hari di Cabang terdekat.
Setahuku, botol acar besar itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orangtuaku. Sebelum tidur, Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam botol itu. Sebagai anak kecil, aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam botol itu. Bunyi gemericingnya nyaring jika botol itu baru terisi sedikit. Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh. Aku suka jongkok di lantai di depan botol itu, mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus jendela kamar tidur.
Otak adalah aset yang sangat berharga. Tak satupun benda buatan manusia yang mampu menandingi kemampuan otak. Sayangnya, manusia hanya memanfaatkan paling banyak 10 persen dari kemampuan otaknya. Mengapa tidak mengasahnya?
Walaupun Anda bukan seorang jenius, Anda bisa menggunakan strategi yang sama seperti Aristoteles dan Einstein dalam mempergunakan kekuatan dari pemikiran kreatif Anda dan mengelola masa depan Anda dengan lebih baik. Bagaimana seorang jenius mengemukakan gagasan-gagasannya?
"Kenapa ya, Mona tidak seperti Sherly," keluh Bu Dewi (30 tahun) suatu ketika kepada suaminya. Ia merasa, anaknya yang masih TK Nol Besar itu kalah jauh dengan teman sekelasnya, anak Bu Lusi itu. "Sherly sudah bisa menulis a-b-c-d dengan lancar. Nulisnya rapi lagi. Si Mona kok nggak bisa seperti itu? Tulisannya berantakan. Nulis b juga masih sering keliru dengan d."
Kita harus berterima kasih pada para genius. Faktanya, dunia kita ini dihela oleh para genius itu yang tersebar dalam berbagai bidang kehidupan. Merekalah yang menemukan dan menciptakan berbagai hal yang membuat kita menjadi semaju sekarang ini. Jumlah mereka hanya kurang dari 2%, tapi di tangan merekalah nasib umat manusia bertumpu. Sebutlah beberapa genius! Nama pertama yang muncul mungkin Albert Einstein, Bill Gates, Habibie, dan seterusnya.